Kamis, 02 Januari 2014

Perkembangan Peserta Didik Aktivasi Otak Tengah



TUGAS PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
 


Nama : Fredany Artikasari
Nim   : 130210302011
Kelas : PPD (J)
Nama Blog : fredanyartikapunyablog.blogspot.com

RESENSI BUKU

Judul Buku : SETELAH AKTIVASI OTAK TENGAH, MAU KEMANA?
Pengarang : Dewantono
Penerbit : FlashBooks
Tahun Terbit : Agustus 2010
Tempat Terbit : Yogyakarta
Tebal : 188
Harga Buku : Rp 30.000,00
                

Ulasan buku
Buku ini membahas tentang bagaimana memaksimalkan potensi otak tengah setelah diaktivasi. Manusia yang begitu tinggi pengetahuan dan peradabannya, ternyata masih sedikit sekali kemampuannya untuk bisa memahami tenaga yang tidak terlihat di balik jalan pikiran seseorang. Manusia hanya mengetahui sedikit saja tentang seluk-beluk susunan otak secara fisik beserta jaringan kerjannya.             
                                                                                      
  Dari keseluruhan volume otak manusia, ternyata rata-rata hanya dipergunakan sekitar 4-5% saja. Menurut sebuah penelitian, terungkap bahwa hanya terdapat sekitar satu juta orang diseluruh dunia ini yang dapat menggunakan 4% kapasitas otaknya, dan mereka itu menjadi orang-orang hebat dalam kehidupannya.        
                                                           
Bilangan angka-angka tentang otak sungguh “sangat fantastis”, bahkan melebihi angka-angka astronomi yang berada dalam bilangan ratusan juta tahun cahaya. Diperkirakan, terdapat sekitar sepuluh sampai empat belas miliar sel saraf pada otak manusia, dimana kesemuanya tersusun di dalam jaringan yang sangat rapi. Para ahli juga telah melakukan penelitian yang berusaha mengukur kekuatan otak dengan pendekatan elektro-fisiologis, sehingga dapat diketahui besarnya tenaga listrik yang terdapat pada sel-sel itu. Dan hasil dari penelitian ini mampu mengungkap fakta bahwa otak manusia mempunyai daya bio-listrik hingga satu juta volt.                  
                                                                                          
 Adapun Mid Brain Power (selanjutnya disingkat MBP) merupakan sebuah kegiatan pembangkitan potensi untuk mengoptimalisasikan kinerja otak. Atau dengan kata lain suatu upaya agar otak dapat bekerja secara optimal dan refleks seolah tanpa diperintah terlebih dulu. Perlu diketahui bahwa secara potensial, semua orang yang memiliki otak nomal dapat mengikuti MBP.  Namun, MBP idealnya dilakukan pada anak usia 5-15 tahun karena pada usia tersebut otak masih relatif fresh sehingga lebih mudah untuk dikelola.                        
                                 
 Beberapa materi latihan yang diperoleh dalam MBP antara lain stimulasi gelombang (alpha, theta, dan epsilon) untuk aktivasi otak, senam otak (brain gym), motivasi, aneka games, dan lain-lain. Anak-anak akan dilatih berbagai kemampuan mendeteksi/melihat dalam kondisi mata tertutup, seperti membedakan warna, melihat angka dan warna, asosiasi memori kartu, asosiasi benda, memori fotografis, melihat dengan halangan, serta latihan kepekaan kulit untuk melihat (skin vision, meliputi: level dasar, menengah, dan mahir). Selanjutnya, mereka juga akan dilatih untuk melihat objek dibelakang kepala, latihan memprediksi, membaca cepat (speed reading) dan membaca secara kilat (blitz reading).         
                   
Teknik membaca secara kilat (blitz reading) merupakan metode membaca dengan teknik seperti halnya logika orang memotret. Dengan teknik ini, proses membaca dapat dilakukan dengan cara yang sangat cepat, bahkan hanya dalam hitungan detik, sekilat kita memotret dengan sebuah kamera foto.                                                    
Setelah aktivasi, agar kemampuan anak tetap terpelihara, maka anak harus senantiasa dikondisikan berada pada getaran gelombang alpha/theta/epsilon. Oleh karena itu, anak harus diberi waktu untuk melakukan stimulasi minimal selama 15-30 menit setiap hari dengan posisi atau sikap tidur, tenang, dan konsentrasi. Untuk meningkatkan kemampuan, anak harus selalu dilatih berbagai nomor ketrampilan, mulai melihat dengan mata tertutup, speed reading hingga blitz reading.                                                                                                              
 Ada potensi besar bahwa anak-anak yang telah diaktivasi akan mempunyai kemampuan belajar diatas rata-rata teman sekelasnya. Oleh sebab itu, mereka harus diberdayakan sedemikian rupa agar bisa memanfaatkan dan meningkatkan kemampuannya itu untuk kehidupan yang lebih baik. Sebagai contoh, porsi mata pelajaran untuk satu semester barang kali akan dapat diselesaikan sekitar 2-3 bulan saja. Lalu, sisa waktunya   barangkali dapat digunakan untuk mengisi sisa waktu tersebut, seperti mengikuti home scholling yang dibimbing oleh guru tertentu yang telah paham bagaimana mengarahkan anak yang telah diaktivasi atau mengikuti kelas-kelas khusus yang memang diperuntukkan bagi program semacam itu.  
                        
Mengusahakan agar lingkungan anak cukup kondusif serta mendapatkan stimulasi yang positif dan memadai, salah satunya berupa alunan musik. Mendengarkan jenis musik tertentu dapat meningkatkan kecerdasan seorang anak. Beberapa hasil kajian menunjukkan bahwa musik klasik dapat meningkatkan perkembangan otak, termasuk dalam kemampuan belajar ilmu pengetahuan alam dan matematika. Musik mempunyai pengaruh yang signifikan dalam upaya meningkatkan kemampuan spasial otak, termasuk kemampuan di dalam mendeteksi, mengenal, dan memahami objek visual, baik pada objek dua dimensi maupun tiga dimensi. Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa melodi, ritme, harmoni, serta gelombang yang dipancarkan oleh musik klasik akan sangat berguna bagi anak ketika belajar berhitung, matematika, serta meningkatkan daya kreativitas anak.  

Penting juga untuk melatih senam otak (brain gym) bagi anak, sebab senam otak dapat mengaktifkan otak sehingga membuat proses belajar dan bekerja menjadi lebih mudah, efisien, dan efektif. Ini akan sangat membantu bagi mereka yang kesulitan dalam proses belajar. Seperti kita ketahui bahwa senam otak merupakan serangkaian gerakan tubuh yang dinamis dan menyilang. Senam ini mendorong keseimbangan otak kiri dan kanan secara bersamaan serta berimbang. Dengan demikian, kecerdasan akan meningkat secara signifikan.            

 Untuk suplai energi bagi otak, anak hendaknya diberikan cukup makanan bergizi . salah satu zat nutrisi yang dibutuhkan oleh otak adalah asam folat. Zat ini merupakan bagian dari protein dan asam amino yang sangat dibutuhkan dalam proses pembentukan otak pada anak-anak. Beberapa makanan hewani yang mengandung asam folat antara lain daging, telur, susu, keju, dan hati ayam, sedangkan dalam kelompok sayur-mayur antara lain bayam, kedelai, kembang kol, brokoli, dan lain-lain. Perlu diketahui bahwa kekurangan asam folat dapat mengakibatkan berbagai kelainan pada otak seperti Neural Tube Defect.                  Penting pula untuk mengingatkan anak agar selalu minum secara memadai (minimal 2,5 liter/hari). Sebab, selain makanan, tubuh dan otak juga membutuhkan air minum untuk menunjang proses metabolisme. Seperti kita ketahui bersama bahwa air merupakan zat cair yang sangat dibutuhkan oleh tubuh dan otak manusia. Zat ini penting untuk menjaga agar tubuh dan otak tetap sehat dan bugar. Perlu diketahui bahwa pada struktur otak, 85 % tersusun dari air. Disamping itu sebagian besar tubuh manusia, atau sekitar dua pertiga bagian tersusun dari air.                                                                                                                              
 Selain berbagai kegiatan diatas, anak juga perlu diberikan bekal etika, sikap positif, kesadaran lingkungan, serta managemen stres, sehingga kedepan diharapkan anak selalu dalam kondisi stabil, bisa mengendalikan diri, selalu positive thinking, serta berprestasi tinggi, baik di sekolah maupun kegiatan sosial lainnya. Selain itu diharapkan pula mereka bisa mempunyai kesadaran dan kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungannya, sehingga menjadi manusia yang berguna, baik bagi diri sendiri, orang tua, keluarga, bangsa, negara, agama, maupun kemanusiaan.







Keunggulan Buku
Buku ini memiliki keunggulan yaitu dari segi bahasa, buku ini menggunakan bahasa yang sangat baik, tiap bahasan dalam buku ini sangat terperinci, isi buku lebih mengacu pada perkembangan otak anak yang berguna untuk masa depan, sehingga sangat penting untuk dibaca guna mengetahui apa yang harus dilakukan terhadap perkembangan kecerdasan otak anak, dan membuat pembaca penasaran serta tertarik pada ulasan-ulasan berikutnya.

Kelemahan Buku
Secara keseluruhan isi dari buku ini cukup menarik, akan tetapi kelemahan dari buku ini adalah tidak dijelaskannya bagaimana untuk proses aktivasi otak tengah pada seseorang yang telah memiliki usia diatas 15 tahun, sehingga buku ini seperti mengkhususkan untuk para orang tua yang memiliki anak usia kisaran 5-15 tahun saja.

Saran-Saran
Agar pengarang lebih teliti lagi dalam subjek permasalahan yang muncul seperti bagaimana aktivasi otak tengah pada seseorang yang berusia diatas 15 tahun, apabila dijelaskan secara rinci mengenai hal tersebut maka akan sangat membantu. 

Manfaat Isi Buku
Fenomena aktivasi otak tengah manusia, terutama yang berusia 5-15 tahun, begitu menakjubkan dinegeri ini. Anak yang sudah diaktivasi tiba-tiba bisa jadi bak pesulap profesional!.  
 Atas bukti kedasyatan aktivasi otak tengah itu, para orang tua tak ragu merogoh kocek sekian juta untuk menjadikan anak-anaknya brilian dan jenius! Anak bisa melihat benda dengan mata tertutup, dapat membaca cepat, hingga mempunyai kemampuan belajar di atas rata-rata temannya.                          
                                                                            
Tetapi, apa sajakah gerangan lagi yang harus dilakukan oleh anak dan orang tuanya setelah otak tengah diaktivasi? Para orang tua bingung! Anak-anak seakan banyak terhenti hanya sebagai tukang sulap. Bagaimana cara memaksimalkan otak tengah yang sudah diaktivasi agar memberikan manfaat kejeniusan dan kecerdasan akademis bagi anak-anak? Anda akan tahu beragam aktivitas yang harus diasah setelah anak diaktivasi. Mulai dari latihan stimulasi setiap hari, cara menjaga kemampuan dan ketrampilan anak, senam otak, pengetahuan tentang jenis makanan bergizi yang mesti dikonsumsi, hingga sikap-sikap positif yang perlu dikembangkan anak. Tentu, aktivasi otak tengah saja tidak cukup untuk mencetak anak yang cerdas pikiran dan cerdas hati. Setelah itu anda sangat membutuhkan buku praktis yang menjawab segala kebimbangan anda. Inilah buku pertama di negeri ini yang menyajikan seabrek tips memaksimalkan potensi otak tengah yang sudah diaktivasi! 
Semoga bermanfaat.