Pengertian, Tujuan, Manfaat, Dan
Fungsi Media Pembelajaran
Pengertian Media Pembelajaran
Media adalah sebuah alat yang
mempunyai fungsi menyampaikan pesan (Bovee, 1997). Media pembelajaran adalahsebuah
alat yang berfungsi dan digunakan untuk menyampaikan pesan pembelajaran.
Pembelajaran adalah proses komunikasi antara pembelajar, pengajar, dan bahan
ajar. Banyak batasan atau pengertian yan dikemukakan para ahli tentang media,
diantaranya adalah: Asosiasi Teknologi dan Komunikasi Pendidikan (Asosociation of Education and Communication
Technology (AECT).
Dari pengertian diatas, secara umum
dapat dikatakan bahwa substansi dari media pembelajaran adalah bentuk saluran,
yang digunakan untuk menyalurkan pesan, informasi atau bahan pelajaran kepada
penerima pesan atau pembelajar dapat pula dikatakan bahwa media pembelajaran adalah berbagai
jenis komponen dalam lingkungan dalam lingkungan pembelajar yang dapat merangsang
pembelajar untuk belajar
Pembelajaran
yang menyenangkan memerlukan sebanyak-banyaknya media belajar. Media
belajar juga berfungsi memudahkan terjadinya proses pembelajaran.
Penentuan media belajar harus dipilih, disaring, dan diselaraskan dengan
tujuan yang ingin dicapai. Oleh karena itu, hendaknya dipilih alat bantu
yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
- menarik perhatian dan minat siswa;
- meletakkan dasar-dasar untuk memahami sesuatu hal secara konkret yang sekaligus mencegah atau mengurangi verbalisme; dan
- sederhana, mudah digunakan dan dirawat, dapat dibuat sendiri oleh guru atau diambil dari lingkungan sekitarnya.
Salah satu
prinsip belajar menyatakan bahwa makin banyak media bantu pembelajaran
dimanfaatkan secara tepat dalam pembelajaran, makin besar daya serap siswa
terhadap materi yang dipelajarinya. Dengan demikian, dalam pembelajaran
guru harus menggunakan berbagai media belajar dan memanfaatkannya secara
tepat. Memanfaatkan media pembelajaran secara tepat artinya dapat memilih
alat yang cocok dengan materi yang dibahas dan mendemonstrasikan media
tersebut pada saat yang tepat, sehingga dapat berfungsi memperjelas informasi
(konsep) yang sedang dibicarakan.
Konsep Dasar dan Fungsi
Media
Banyak sekali
pengertian media pembelajaran yang diungkapkan oleh para tokoh. Akan tetapi
menurut terminologinya, kata media berasal dari bahasa latin “medium” yang
artinya perantara, sedangkan dalam bahasa Arab media berasal dari kata
wasaaila artinya pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan.
Media belajar merupakan salah satu faktor untuk mencapai efi siensi hasil belajar (Moh. Surya, 1992). Media belajar juga dapat didefi nisikan sebagai berikut.
Media belajar merupakan salah satu faktor untuk mencapai efi siensi hasil belajar (Moh. Surya, 1992). Media belajar juga dapat didefi nisikan sebagai berikut.
- Berlach dan Ely (1971) mengemukakan bahwa media belajar merupakan alat-alat grafi s, fotografi s atau elektronis untuk menangkap, memproses dan menyusun kembali informasi dan menyusun kembali informasi visual atau verbal;
- Heinich, dkk. (1985) mengemukakan bahwa media pembelajaran merupakan pembawa pesan-pesan atau informasi yang bertujuan pembelajaran atau mengandung maksud-maksud pembelajaran;
- Martin dan Briggs (1986) mengemukakan bahwa media pembelajaran mencakup semua sumber yang diperlukan untuk melakukan komunikasi dengan pembelajar. Hal ini bisa berupa perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan pada perangkat keras; dan
- H. Malik (1994) mengemukakan bahwa media belajar adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan (bahan pembelajaran), sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran dan perasaan pembelajar dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu.
Berdasarkan
pengertian-pengertian tersebut, dapat disimpulkan media belajar memiliki
fungsi-fungsi sebagai berikut.
Fungsi dari
media belajar ialah memvisualisasikan sesuatu yang tidak dapat dilihat
atau sukar dilihat sehingga nampak jelas dan dapat menimbulkan pengertian
atau meningkatkan persepsi seseorang (R.M. Soelarko, 1995). Namun, ada
enam fungsi pokok dari media belajar dalam proses belajar mengajar.
- Penggunaan media belajar dalam proses belajar mengajar bukan merupakan fungsi tambahan, tetapi mempunyai fungsi tersendiri sebagai alat bantu untuk mewujudkan situasi belajar mengajar yang efektif;
- Penggunaan media belajar merupakan bagian yang integral dari keseluruhan situasi mengajar;
- Media belajar dalam pengajaran penggunaannya integral dengan tujuan dan isi pelajaran;
- Media belajar dalam pengajaran bukan semata-mata alat hiburan atau bukan sekadar pelengkap;
- Media belajar dalam pengajaran lebih diutamakan untuk mempercepat proses belajar mengajar dan membantu siswa dalam menangkap pengertian yang diberikan guru; dan
- Penggunaan media belajar dalam pengajaran diutamakan untuk mempertinggi mutu belajar mengajar.
Di samping enam fungsi di atas,
penggunaan media belajar mempunyai nilai-nilai sebagai berikut.
- Dengan peragaan dapat meletakkan dasar-dasar yang nyata untuk berpikir, oleh karena itu dapat mengurangi terjadinya verbalisme;
- Dengan peragaan dapat memperbesar minat dan perhatian siswa untuk belajar;
- Dengan peragaan dapat meletakkan dasar untuk perkembangan belajar sehingga hasil belajar bertambah mantap.
- Memberikan pengalaman yang nyata dan dapat menumbuhkan kegiatan berusaha sendiri pada setiap siswa;
- Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan berkesinambungan;
- Membantu tumbuhnya pemikiran dan membantu berkembangnya kemampuan berbahasa; dan
- Memberikan pengalaman yang tidak mudah diperoleh dengan cara lain serta membantu berkembangnya efi siensi dan pengalaman belajar yang lebih sempurna.
Dalam
menggunakan media belajar, hendaknya guru memperhatikan sejumlah prinsip
tertentu agar penggunaan media belajar tersebut dapat mencapai hasil yang
baik. Menurut Nana Sudjana (2002), prinsip-prinsip penggunaan media
belajar adalah sebagai berikut.
belajar adalah sebagai berikut.
- Menentukan jenis media belajar dengan tepat, artinya sebaiknya guru memilih terlebih dahulu media belajar manakah yang sesuai dengan tujuan dan bahan pelajaran yang hendak diajarkan;
- Menetapkan atau memperhitungkan subjek dengan tepat, artinya perlu diperhitungkan tingkat kemampuan/kematangan anak didik;
- Menyajikan media belajar dengan tepat; dan
- Menempatkan dan memperlihatkan media belajar pada waktu, tempat, dan situasi yang tepat.
Keragaman Media Belajar
R.M. Soelarko
(1995) menggolongkan media belajar ke dalam jenis-jenis berikut.
- Gambar-gambar (lukisan), dalam IPA misalnya Zoologi (gambargambar binatang), Botani (gambar pohon, bunga, daun, dan buah), dan gambar tentang ilmu bumi (gambar gunung, laut, danau, hutan)
- Benda-benda alam yang diawetkan, misalnya daun kering yang dipres, bunga, serangga, misalnya kupu-kupu, jangkrik, belalang.
- Model, fantom, dan manikkin. Yang disebut model adalah bentuk tiruan dalam skala kecil. Fantom atau Manikkin adalah model anatomi dari bagian-bagian tubuh manusia itu sendiri misal rangka manusia.
Media pandang
dapat berupa benda-benda alamiah, orang dan kejadian; tiruan benda-benda
alamiah, orang dan kejadian; dan gambar benda-benda alamiah, orang dan
kejadian (Effendi, 1984). Benda-benda alamiah yang dapat dihadirkan dengan
mudah ke sekolah atau dapat ditunjuk langsung merupakan media pandang
yang cukup efektif untuk digunakan, misalnya alat-alat sekolah, alat olah
raga, dan benda-benda di sekitar sekolah. Jika benda alamiah tidak
mungkin dihadirkan maka dapat diganti dengan tiruannya yang sekarang ini
cukup mudah didapatkan, misalnya buah-buahan dari plastik,
mobil-mobilan, perkakas rumah tangga, dan sebagainya. Jika tiruan benda
alamiah itu pun tidak ada maka dapat diganti dengan gambar, baik gambar
sederhana maupun gambar hasil peralatan mutakhir. Media pandang lainnya
adalah kartu dengan segala bentuknya, papan fl anel, papan magnet,
papan saku, dan lain sebagainya.
Benda-benda
tiruan dan gambar merupakan media yang cukup efektif untuk digunakan,
misalnya untuk pengenalan huruf dan pola kalimat. Menurut Mohammad
Ahsanuddin (2006), benda-benda dan gambar itu dapat diletakkan di
sudut-sudut ruangan atau ditempel di dinding sebagai pajangan. Jika anak
telah dapat membaca, di bawah setiap gambar atau barang tiruan itu dapat
disertakan namanya dengan bahasa asing yang sedang dipelajari siswa.
Media dengar yang
dapat digunakan untuk pengajaran bahasa antara lain radio, tape recorder,
dan laboratorium bahasa (yang sederhana). Tape recorder untuk media dengar
merupakan pilihan yang cukup tepat untuk pengajaran bahasa. Hal ini karena
dengan alat ini dapat diputar kaset-kaset rekaman sesuai yang dinginkan
guru. Namun, kendala dari pemakaian tape recorder adalah minimnya
kaset-kaset rekaman siap pakai yang dirancang khusus untuk bahasa
tertentu. Kendala ini sekaligus merupakan tantangan bagi para pakar dan
praktisi pengajaran bahasa.
Penggunaan
laboratorium bahasa sebagai alat bantu pengajaran bahasa telah diakui
efektivitasnya oleh para pakar pengajaran bahasa. Akan tetapi, untuk
sekolah-sekolah di Indonesia pada umumnya, terutama di wilayah kabupaten,
peralatan ini sering kali hanya merupakan anganangan yang sulit dicapai
karena harganya yang relatif tinggi.
Media
pengajaran bahasa yang paling lengkap adalah media dengar pandang, karena
dengan media ini terjadi proses saling membantu antara indra dengar dan
indra pandang. Yang termasuk jenis media ini adalah televisi, VCD,
komputer dan laboratorium bahasa yang mutakhir. Dengan televisi yang
menggunakan parabola dapat diakses siaran berbahasa (asing) berbagai
negara. Siaran itu kemudian dapat direkam dengan menggunakan CD Writer
sehingga dapat diputar berulang kali sebagai media belajar. Lebih lanjut,
M. Ahsanuddin (2006) menjelaskan bahwa VCD merupakan media pengajaran
bahasa yang cukup efektif digunakan. Alat ini mirip dengan tape recorder
hanya lebih lengkap. Tape recorder hanya didengar, sementara VCD didengar dan
dilihat. Saat ini telah banyak program-program pengajaran bahasa yang
dikemas dalam bentuk CD, namun untuk mengoperasikannya tidak cukup dengan
VCD tetapi dengan komputer yang dilengkapi dengan multimedia.
Tujuan dan Manfaat Media
Pembelajaran
1. Tujuan Media Pembelajaran
Tujuan
media pembelajaran sebagai alat bantu pembelajaran, adalah sebagai berikut :
a.
mempermudah proses pembelajaran di kelas
b.
meningkatkan efisiensi proses pembelajaran
c.
menjaga relevansi antara materi pelajaran dengan tujuan belajar
d.
membantu konsentrasi pembelajar dalam proses pembelajaran
2. Manfaat Media Pembelajaran
Manfaat
media pembelajaran sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran adalah sebagai
berikut :
a.
pengajaran lebih menarik perhatian pembelajar sehingga dapat menumbuhkan
motivasi belajar
b.
bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya, sehingga dapat lebih di pahami
pembelajar, serta memungkinkan pembelajar menguasai tujuan pengajaran dengan
baik
c.
metode pembelajaran bervariasi, tidak semata-semata hanya komunikasi verbal
melalui penuturan kata-kata lisan pengajar, pembelajar tidak bosan, dan
pengajar tidak kehabisan tenaga.
d.
pembelajar lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya
mendengarkan penjelasa dari pengajar saja, tetapi juga aktivitas lain yang
dilakukan seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan dan lain-lainya.
1.
Manfaat Media pembelajaran bagi pengajar, yaitu:
a. memberikan pedoman, arah untuk
mencapai tujuan
b. menjelaskan struktur dan urutan
pengajarn dengan baik
c. memberikan kerangka sistematis
secara baik.
d. memudahkan kembali pengajar
terhadap materi pembelajaran
e. membantu kecermatan, ketelitian
dalam penyajian dalam pembelajaran.
f. membangkitkan rasa percaya diri
seorang pengajar.
g. meningkatkan kualitas
pembelajaran
2.
Manfaat media pembelajaran bagi
pembelajar, yaitu:
a. meningkatkan motivasi belajar
pembelajar
b. memberikan dan meningkatkan
variasi belajar pembelajar
c. memberikan struktur materi
pelajaran
d. memberikan inti informasi
pelajaran
e. merangsang pembelajar untuk
berpikir dan beranalisis.
f. menciptakan kondisi dan situasi
belajar tanpa tekanan.
g. pelajar dapat memahami materi
pelajaran dengan sistematis yang disajikan pengajar .
Pertimbangan Pemilihan Media
Pertimbangan media yang akan
digunakan dalam pembelajaran menjadi pertimbangan utama, karena media yang
dipilih harus sesuai dengan:
1. tujuan pengajaran
2. bahan pelajaran
3. metode mengajar
4. alat yang dibutuhkan
5. pribadi mengajar
6. minat dan kemampuan mengajar
7. situasi pengajaran yang sedang
berlangsung
Keterkaiatan antara media pembelajaran dengan tujuan, materi,
metode, dan kondisi pembelajar, harus menjadi perhatian dan pertimbangan
pengajar untuk memilih dan menggunakan media dalam proses pembelajaran dikelas,
sehingga media yang digunakan lebih efektif dan efisien untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Sebab media pembelajaran tidak dapat berdiri sendiri, tetapi
terkait dan memiliki hubungan secara timbalebalik dengan empat aspek tersebut. Dengan demikian,
alat-alat, sarana, atau media pembelajaran yang digunakan harus disesuaikan
dengan empat aspek tersebut, untuk mencapai tujuan pembelajaran secara efektif
dan efisien.
Fungsi Media Pembelajaran
Media Pembelajaran berfungsi untuk merangsang pembelajaran
dengan:
1.menghadirkan obyek sebenarnya dan
obyek yang langkah
2.membuat duplikasi dari obyek yang
sebenarnya
3.membuat konsep abstrak ke konsep
konkret
4.memberi kesamaan persepsi
5.mengatasi hambatran waktu, tempat,
jumlah, dan jarak
6.menyajikan ulang informasi secara
konsisten
7.memberi suasana yang belajar yang
tidak tertekan, santai, dan menarik.
Selain
fungsi diatas. Livie dan Lentz(1982) mengemukakan 4 fungsi media pembelajaran
yaitu:
1. fungsi atensi berarti media
visual merupakan inti, menarik dan mengrahkan perhatian pembelajar akan
berkosentrasi pada isis pelajaran
2. fungsi afekti maksudnya media
visual dapat dilihat dari tingkat kenikmaran pembelajar ketika belajar membaca
teks bergambar.
3. fungsi kognitif yaitu
mengungkapkan bahwa lambang visual mempelancar pencapaian tujuan dalam memahami
dan mendengar informasi
4.fungsi kompensatoris yaitu media
visual memberikan konteks untuk memahami teks dan membantu pembelajr yang lemah
dalam membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya
kembali.
dari
empat fungsi visual, dapat dikatakan bahwa belajar dari pesan visual memerlukan
keterampilan tersendiri. tehnik afektif adalah tehnik untuk memahami tehnik
pesan visual. yang terbagi dari beberapa fase seperti dibawah ini:
1. fase diffrensiasi. yaitu dimana
pembelajar mula-mula mengamati, mengidentifikasi dan menganalisis
2. fase integrasi yaitu di mana
mempelajar menempatkan unsure-unsur visual secara serempak, menghubungkan
pesan-pesan visual kepada pengalaman pengalamannya.
3. kesimpulan, yaitu dari pengalaman
visualisai untuk kemudian menciptakan konseptualisasi baru dari apa yang mereka
pelajari sebelumnya.
Hasil
penelitian Edmund Faison, dkk dalam Nana Sudjana dan Ahmad Rivai tentng
pennggunaan gambar visual dalam pembelajaran disimpulkan:
1.
terdapat beberapa hasil penelitian bahwa untuk memperoleh hasil belajar bagi
pembelajar secara maksimal yaitu:
1.gambar-gambar yang digunakan harus
jelas
2.gambar harus familiar dgn
pembelajar
3.gambar yang digunakan ukurannya
cukup besar
2.
terdapat bukti, gambar-gambar berwarna lebih menarik minat pembelajar.
3.
hasil penelitian Mabel Rudisill. gambar-ganbar yang disukai anak-anak adalah
gambar-gambar berwarna yang menumbuhkan impresi atau kesan realistik.
Daftar Pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar