Minggu, 14 Desember 2014

Pengertian Media Pembelajaran



Pengertian, Tujuan, Manfaat, Dan Fungsi Media Pembelajaran

Pengertian Media Pembelajaran
            Media adalah sebuah alat yang mempunyai fungsi menyampaikan pesan (Bovee, 1997). Media pembelajaran adalahsebuah alat yang berfungsi dan digunakan untuk menyampaikan pesan pembelajaran. Pembelajaran adalah proses komunikasi antara pembelajar, pengajar, dan bahan ajar. Banyak batasan atau pengertian yan dikemukakan para ahli tentang media, diantaranya adalah: Asosiasi Teknologi dan Komunikasi Pendidikan (Asosociation of Education and Communication Technology (AECT).
            Dari pengertian diatas, secara umum dapat dikatakan bahwa substansi dari media pembelajaran adalah bentuk saluran, yang digunakan untuk menyalurkan pesan, informasi atau bahan pelajaran kepada penerima pesan atau pembelajar dapat pula dikatakan  bahwa media pembelajaran adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan dalam lingkungan pembelajar yang dapat merangsang pembelajar untuk belajar
Pembelajaran yang menyenangkan memerlukan sebanyak-banyaknya media belajar. Media belajar juga berfungsi memudahkan terjadinya proses pembelajaran. Penentuan media belajar harus dipilih, disaring, dan diselaraskan dengan tujuan yang ingin dicapai. Oleh karena itu, hendaknya dipilih alat bantu yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
  1. menarik perhatian dan minat siswa;
  2. meletakkan dasar-dasar untuk memahami sesuatu hal secara konkret yang sekaligus mencegah atau mengurangi verbalisme; dan
  3. sederhana, mudah digunakan dan dirawat, dapat dibuat sendiri oleh guru atau diambil dari lingkungan sekitarnya.
Salah satu prinsip belajar menyatakan bahwa makin banyak media bantu pembelajaran dimanfaatkan secara tepat dalam pembelajaran, makin besar daya serap siswa terhadap materi yang dipelajarinya. Dengan demikian, dalam pembelajaran guru harus menggunakan berbagai media belajar dan memanfaatkannya secara tepat. Memanfaatkan media pembelajaran secara tepat artinya dapat memilih alat yang cocok dengan materi yang dibahas dan mendemonstrasikan media tersebut pada saat yang tepat, sehingga dapat berfungsi memperjelas informasi (konsep) yang sedang dibicarakan.
Konsep Dasar dan Fungsi Media
Banyak sekali pengertian media pembelajaran yang diungkapkan oleh para tokoh. Akan tetapi menurut terminologinya, kata media berasal dari bahasa latin “medium” yang artinya perantara, sedangkan dalam bahasa Arab media berasal dari kata wasaaila artinya pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan.
Media belajar merupakan salah satu faktor untuk mencapai efi siensi hasil belajar (Moh. Surya, 1992). Media belajar juga dapat didefi nisikan sebagai berikut.
  1. Berlach dan Ely (1971) mengemukakan bahwa media belajar merupakan alat-alat grafi s, fotografi s atau elektronis untuk menangkap, memproses dan menyusun kembali informasi dan menyusun kembali informasi visual atau verbal;
  2. Heinich, dkk. (1985) mengemukakan bahwa media pembelajaran merupakan pembawa pesan-pesan atau informasi yang bertujuan pembelajaran atau mengandung maksud-maksud pembelajaran;
  3. Martin dan Briggs (1986) mengemukakan bahwa media pembelajaran mencakup semua sumber yang diperlukan untuk melakukan komunikasi dengan pembelajar. Hal ini bisa berupa perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan pada perangkat keras; dan
  4. H. Malik (1994) mengemukakan bahwa media belajar adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan (bahan pembelajaran), sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran dan perasaan pembelajar dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu.
Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut, dapat disimpulkan media belajar memiliki fungsi-fungsi sebagai berikut.
Fungsi dari media belajar ialah memvisualisasikan sesuatu yang tidak dapat dilihat atau sukar dilihat sehingga nampak jelas dan dapat menimbulkan pengertian atau meningkatkan persepsi seseorang (R.M. Soelarko, 1995). Namun, ada enam fungsi pokok dari media belajar dalam proses belajar mengajar.
  1. Penggunaan media belajar dalam proses belajar mengajar bukan merupakan fungsi tambahan, tetapi mempunyai fungsi tersendiri sebagai alat bantu untuk mewujudkan situasi belajar mengajar yang efektif;
  2. Penggunaan media belajar merupakan bagian yang integral dari keseluruhan situasi mengajar;
  3. Media belajar dalam pengajaran penggunaannya integral dengan tujuan dan isi pelajaran;
  4. Media belajar dalam pengajaran bukan semata-mata alat hiburan atau bukan sekadar pelengkap;
  5. Media belajar dalam pengajaran lebih diutamakan untuk mempercepat proses belajar mengajar dan membantu siswa dalam menangkap pengertian yang diberikan guru; dan
  6. Penggunaan media belajar dalam pengajaran diutamakan untuk mempertinggi mutu belajar mengajar.
Di samping enam fungsi di atas, penggunaan media belajar mempunyai nilai-nilai sebagai berikut.
  1. Dengan peragaan dapat meletakkan dasar-dasar yang nyata untuk berpikir, oleh karena itu dapat mengurangi terjadinya verbalisme;
  2. Dengan peragaan dapat memperbesar minat dan perhatian siswa untuk belajar;
  3. Dengan peragaan dapat meletakkan dasar untuk perkembangan belajar sehingga hasil belajar bertambah mantap.
  4. Memberikan pengalaman yang nyata dan dapat menumbuhkan kegiatan berusaha sendiri pada setiap siswa;
  5. Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan berkesinambungan;
  6. Membantu tumbuhnya pemikiran dan membantu berkembangnya kemampuan berbahasa; dan
  7. Memberikan pengalaman yang tidak mudah diperoleh dengan cara lain serta membantu berkembangnya efi siensi dan pengalaman belajar yang lebih sempurna.
Dalam menggunakan media belajar, hendaknya guru memperhatikan sejumlah prinsip tertentu agar penggunaan media belajar tersebut dapat mencapai hasil yang baik. Menurut Nana Sudjana (2002), prinsip-prinsip penggunaan media
belajar adalah sebagai berikut.
  1. Menentukan jenis media belajar dengan tepat, artinya sebaiknya guru memilih terlebih dahulu media belajar manakah yang sesuai dengan tujuan dan bahan pelajaran yang hendak diajarkan;
  2. Menetapkan atau memperhitungkan subjek dengan tepat, artinya perlu diperhitungkan tingkat kemampuan/kematangan anak didik;
  3. Menyajikan media belajar dengan tepat; dan
  4. Menempatkan dan memperlihatkan media belajar pada waktu, tempat, dan situasi yang tepat.
Keragaman Media Belajar
R.M. Soelarko (1995) menggolongkan media belajar ke dalam jenis-jenis berikut.
  1. Gambar-gambar (lukisan), dalam IPA misalnya Zoologi (gambargambar binatang), Botani (gambar pohon, bunga, daun, dan buah), dan gambar tentang ilmu bumi (gambar gunung, laut, danau, hutan)
  2. Benda-benda alam yang diawetkan, misalnya daun kering yang dipres, bunga, serangga, misalnya kupu-kupu, jangkrik, belalang.
  3. Model, fantom, dan manikkin. Yang disebut model adalah bentuk tiruan dalam skala kecil. Fantom atau Manikkin adalah model anatomi dari bagian-bagian tubuh manusia itu sendiri misal rangka manusia.
Media pandang dapat berupa benda-benda alamiah, orang dan kejadian; tiruan benda-benda alamiah, orang dan kejadian; dan gambar benda-benda alamiah, orang dan kejadian (Effendi, 1984). Benda-benda alamiah yang dapat dihadirkan dengan mudah ke sekolah atau dapat ditunjuk langsung merupakan media pandang yang cukup efektif untuk digunakan, misalnya alat-alat sekolah, alat olah raga, dan benda-benda di sekitar sekolah. Jika benda alamiah tidak mungkin dihadirkan maka dapat diganti dengan tiruannya yang sekarang ini cukup mudah didapatkan, misalnya buah-buahan dari plastik, mobil-mobilan, perkakas rumah tangga, dan sebagainya. Jika tiruan benda alamiah itu pun tidak ada maka dapat diganti dengan gambar, baik gambar sederhana maupun gambar hasil peralatan mutakhir. Media pandang lainnya adalah kartu dengan segala bentuknya, papan fl anel, papan magnet, papan saku, dan lain sebagainya.
Benda-benda tiruan dan gambar merupakan media yang cukup efektif untuk digunakan, misalnya untuk pengenalan huruf dan pola kalimat. Menurut Mohammad Ahsanuddin (2006), benda-benda dan gambar itu dapat diletakkan di sudut-sudut ruangan atau ditempel di dinding sebagai pajangan. Jika anak telah dapat membaca, di bawah setiap gambar atau barang tiruan itu dapat disertakan namanya dengan bahasa asing yang sedang dipelajari siswa.
Media dengar yang dapat digunakan untuk pengajaran bahasa antara lain radio, tape recorder, dan laboratorium bahasa (yang sederhana). Tape recorder untuk media dengar merupakan pilihan yang cukup tepat untuk pengajaran bahasa. Hal ini karena dengan alat ini dapat diputar kaset-kaset rekaman sesuai yang dinginkan guru. Namun, kendala dari pemakaian tape recorder adalah minimnya kaset-kaset rekaman siap pakai yang dirancang khusus untuk bahasa tertentu. Kendala ini sekaligus merupakan tantangan bagi para pakar dan praktisi pengajaran bahasa.
Penggunaan laboratorium bahasa sebagai alat bantu pengajaran bahasa telah diakui efektivitasnya oleh para pakar pengajaran bahasa. Akan tetapi, untuk sekolah-sekolah di Indonesia pada umumnya, terutama di wilayah kabupaten, peralatan ini sering kali hanya merupakan anganangan yang sulit dicapai karena harganya yang relatif tinggi.
Media pengajaran bahasa yang paling lengkap adalah media dengar pandang, karena dengan media ini terjadi proses saling membantu antara indra dengar dan indra pandang. Yang termasuk jenis media ini adalah televisi, VCD, komputer dan laboratorium bahasa yang mutakhir. Dengan televisi yang menggunakan parabola dapat diakses siaran berbahasa (asing) berbagai negara. Siaran itu kemudian dapat direkam dengan menggunakan CD Writer sehingga dapat diputar berulang kali sebagai media belajar. Lebih lanjut, M. Ahsanuddin (2006) menjelaskan bahwa VCD merupakan media pengajaran bahasa yang cukup efektif digunakan. Alat ini mirip dengan tape recorder hanya lebih lengkap. Tape recorder hanya didengar, sementara VCD didengar dan dilihat. Saat ini telah banyak program-program pengajaran bahasa yang dikemas dalam bentuk CD, namun untuk mengoperasikannya tidak cukup dengan VCD tetapi dengan komputer yang dilengkapi dengan multimedia.


Tujuan dan Manfaat Media Pembelajaran
            1. Tujuan Media  Pembelajaran
Tujuan media pembelajaran sebagai alat bantu pembelajaran, adalah sebagai berikut :
a. mempermudah proses pembelajaran di kelas
b. meningkatkan efisiensi proses pembelajaran
c. menjaga relevansi antara materi pelajaran dengan tujuan belajar
d. membantu konsentrasi pembelajar dalam proses pembelajaran
            2. Manfaat Media Pembelajaran
Manfaat media pembelajaran sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran adalah sebagai berikut :
a. pengajaran lebih menarik perhatian pembelajar sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar
b. bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya, sehingga dapat lebih di pahami pembelajar, serta memungkinkan pembelajar menguasai tujuan pengajaran dengan baik
c. metode pembelajaran bervariasi, tidak semata-semata hanya komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata lisan pengajar, pembelajar tidak bosan, dan pengajar tidak kehabisan tenaga.
d. pembelajar lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengarkan penjelasa dari pengajar saja, tetapi juga aktivitas lain yang dilakukan seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan dan lain-lainya.

1. Manfaat Media pembelajaran bagi pengajar, yaitu:
            a. memberikan pedoman, arah untuk mencapai tujuan
            b. menjelaskan struktur dan urutan pengajarn dengan baik
            c. memberikan kerangka sistematis secara baik.
            d. memudahkan kembali pengajar terhadap materi pembelajaran
            e. membantu kecermatan, ketelitian dalam penyajian dalam pembelajaran.
            f. membangkitkan rasa percaya diri seorang pengajar.
            g. meningkatkan kualitas pembelajaran
2. Manfaat media  pembelajaran bagi pembelajar, yaitu:
            a. meningkatkan motivasi belajar pembelajar
            b. memberikan dan meningkatkan variasi belajar pembelajar
            c. memberikan struktur materi pelajaran
            d. memberikan inti informasi pelajaran
            e. merangsang pembelajar untuk berpikir dan beranalisis.
            f. menciptakan kondisi dan situasi belajar tanpa tekanan.
            g. pelajar dapat memahami materi pelajaran dengan sistematis yang disajikan pengajar . 

Pertimbangan Pemilihan Media
            Pertimbangan media yang akan digunakan dalam pembelajaran menjadi pertimbangan utama, karena media yang dipilih harus sesuai dengan:
            1. tujuan pengajaran
            2. bahan pelajaran
            3. metode mengajar
            4. alat yang dibutuhkan
            5. pribadi mengajar
            6. minat dan kemampuan mengajar
            7. situasi pengajaran yang sedang berlangsung
            Keterkaiatan antara  media pembelajaran dengan tujuan, materi, metode, dan kondisi pembelajar, harus menjadi perhatian dan pertimbangan pengajar untuk memilih dan menggunakan media dalam proses pembelajaran dikelas, sehingga media yang digunakan lebih efektif dan efisien untuk mencapai tujuan pembelajaran. Sebab media pembelajaran tidak dapat berdiri sendiri, tetapi terkait dan memiliki hubungan secara timbalebalik dengan  empat aspek tersebut. Dengan demikian, alat-alat, sarana, atau media pembelajaran yang digunakan harus disesuaikan dengan empat aspek tersebut, untuk mencapai tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien.


Fungsi Media Pembelajaran
Media Pembelajaran berfungsi untuk merangsang pembelajaran dengan:
            1.menghadirkan obyek sebenarnya dan obyek yang langkah
            2.membuat duplikasi dari obyek yang sebenarnya
            3.membuat konsep abstrak ke konsep konkret
            4.memberi kesamaan persepsi
            5.mengatasi hambatran waktu, tempat, jumlah, dan jarak
            6.menyajikan ulang informasi secara konsisten
            7.memberi suasana yang belajar yang tidak tertekan, santai, dan menarik.

Selain fungsi diatas. Livie dan Lentz(1982) mengemukakan 4 fungsi media pembelajaran yaitu:
            1. fungsi atensi berarti media visual merupakan inti, menarik dan mengrahkan perhatian pembelajar akan berkosentrasi pada isis pelajaran
            2. fungsi afekti maksudnya media visual dapat dilihat dari tingkat kenikmaran pembelajar ketika belajar membaca teks bergambar.
            3. fungsi kognitif yaitu mengungkapkan bahwa lambang visual mempelancar pencapaian tujuan dalam memahami dan mendengar informasi
            4.fungsi kompensatoris yaitu media visual memberikan konteks untuk memahami teks dan membantu pembelajr yang lemah dalam membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya kembali.

dari empat fungsi visual, dapat dikatakan bahwa belajar dari pesan visual memerlukan keterampilan tersendiri. tehnik afektif adalah tehnik untuk memahami tehnik pesan visual. yang terbagi dari beberapa fase seperti dibawah ini:
            1. fase diffrensiasi. yaitu dimana pembelajar mula-mula mengamati, mengidentifikasi dan menganalisis
            2. fase integrasi yaitu di mana mempelajar menempatkan unsure-unsur visual secara serempak, menghubungkan pesan-pesan visual kepada pengalaman pengalamannya.
            3. kesimpulan, yaitu dari pengalaman visualisai untuk kemudian menciptakan konseptualisasi baru dari apa yang mereka pelajari sebelumnya.

Hasil penelitian Edmund Faison, dkk dalam Nana Sudjana dan Ahmad Rivai tentng pennggunaan gambar visual dalam pembelajaran disimpulkan:
1. terdapat beberapa hasil penelitian bahwa untuk memperoleh hasil belajar bagi pembelajar secara maksimal yaitu:
            1.gambar-gambar yang digunakan harus jelas
            2.gambar harus familiar dgn pembelajar
            3.gambar yang digunakan ukurannya cukup besar
2. terdapat bukti, gambar-gambar berwarna lebih menarik minat pembelajar.
3. hasil penelitian Mabel Rudisill. gambar-ganbar yang disukai anak-anak adalah gambar-gambar berwarna yang menumbuhkan impresi atau kesan realistik.






Daftar Pustaka


Tidak ada komentar:

Posting Komentar